torawalk
Flaming Arrow Glitter Purple

Kamis, 06 Desember 2012

Alasan Mengapa Anime Jarang ditayangkan di Indonesia

pic from http://wallpapercoolcollection.blogspot.com/
apa kalian tahu? Dari sekian banyak Anime yang ada di Jepang, hanya sedikit saja yang berhasil lolos dan di tayangkan di Indonesia. Itupun banyak sekali yang berhenti di tengah jalan tanpa ada kelanjutan ceritanya..
Yang membuat pemirsa kecewa dan marah - marah serta nge-spam mohon-mohon di Fans Page Facebook lalu lupa atas jasa "mereka" yang sudah menayangkan Anime Berkualitas di Indonesia yang sudah ratusan episode?
Coba pikir berapa banyak uang yang "mereka" habiskan untuk membeli lisensi satu episode Anime yang akan di tayangkan di Indonesia? Semua itu butuh biaya, dan harga yang tidak murah.
Saya gak ngomong bohong lho,
Bedasarkan investigasi Media Development Research Institute Inc, sebuah episode anime berdurasi 30 menit pada tahun 2010 mengahbiskan biaya 11.000.000 yen ($145,214 / Sekitar 1,2 Milyar rupiah pada kurs sekarang). Berikut detail lengkapnya

Original work - 50,000 yen ($660)
Script - 200,000 yen ($2,640)
Direction - 500,000 yen ($6,600)
Production - 2 million yen ($26,402)
Animation Supervision - 250,000 yen ($3,300)
Original Art - 1.5 million yen ($19,801)
Animation - 1.1 million yen ($14,521)
Post-production - 1.2 million yen ($15,841)
Art (backgrounds) - 1.2 million yen ($15,841)
Photography - 700,000 yen ($9,240)
Sound - 1.2 million yen ($15,841)
Materials - 400,000 yen ($5,280)
Editing - 200,000 yen ($2,640)
Printing - 500,000 yen ($6,600)

kalo dijumlahin jadi sekitar 1,2 M
Ini adalah biaya untuk satu episode, atau satu chapter / cerita

Berarti satu season anime, bila satu season 13 episode mengahbiskan dana
143.000.000 yen = 15 Milyar Rupiah

pic from http://himie-chantruelovestory.blogspot.com/

  Jadi, Indonesia perlu bayar segitu kalo buat nayangin satu Anime yang punya 13 episode? Kalo ratusan episode kayak Naruto / One Piece bagaimana???

Ya enggak, segitu juga kali.......
Perhitungan di atas adalah Perhitungan Biaya Produksi untuk satu Anime, harga lisensinya ya sekitar beberapa persen dari harga produksi tersebut.
Saya yakin Indonesia mampu koq membeli Anime untuk ditayangkan di Indonesia, mengingat harga periklanan di Stasiun TV raksasa di Indonesia seperti RCTI, RCTI pasti bisa borong sampai tamat, toh buktinya dulu pernah berani nayangin Anime berkualitas seperti One Piece, TAPI...

Semua kembali ke dua halangan ini,
1. Halangan dari pihak pembuat Anime
2. Halangan dari pihak yang akan menayangkan Anime

Memang benar, banyak Anime yang sudah selesai ceritanya, tapi tidak tayang di Indonesia. Selain karena faktor biaya yang buat stasiunTV kita tidak mampu mau membayarnya. Kenapa tidak mau? Tidak seperti halnya BON (Bleach, Naruto, One Piece) yang ketika di tayangkan langsung tapat sambutan baik dari penonton, banyak anime baru yang tidak begitu dikenal semacam Mirai Nikki ato Penguindrum yang relatif baru yang kalo diberanikan membelinya dan menayangkan di Indonesia takutnya tidak ada peng-iklan yang mau mengiklankan di jam tayang tersebut karena sepi penonton dan akhirnya tidak balik modal.

Tapi itu faktor kedua, faktor utama yang paling penting adalah masalah Izin. Lagi-lagi penyebabnya karena isu murahan "Anime, adalah tayangan yang tidak baik untuk Anak-Anak" .Contonya dalam sepak terjang penayangan One Piece di Indonesia, di tengah jalan kehadirannya mendapat tanggapan negatif dan pencekalan karena dalam Anime tersebut banyak adegan kekerasan dan gambar yang tidak cocok untuk anak-anak.

Padahal, sebenarnya Anime itu bukan tayangan untuk anak-anak, tetapi ditujukan untuk remaja 15 tahun keatas. Hanya saja pola pikir orang Indonesia yang salah, karena menganggap segala sesuatu yang berbau animasi, adalah hanya untuk anak-anak. Tapi, masa iya tayangan "Hentai" mau di kasih ke anak bocah??! Jadi, secara tidak langsung Indonesia juga menjelekan Jepang yang membuat film kartun untuk merusak otak anak kecil agar berpikiran mes-um dan mengajarkan kekerasan. Sekali lagi
saya katakan, Anime bukan untuk Anak-Anak!

Entah kenapa tanggapan Anime buat anak-anak bisa muncul dan melagenda di masyarakat, apa pemicunya dan apa penyebabnya, mungkin tanggapan dari Kang Zulfikar bisa membantu..
1. Pada zaman penayangan pertama anime di Indonesia, anime yang ditayangkan masih anime untuk anak kecil. Jadi dulu kalo gak salah, anime yang tayang pertama kali adalah doraemon. Secara keseluruhan Doraemon memang bukanlah anime yang memiliki konten kekerasan, vulgar, atau konten apapun yang tidak cocok untuk anak kecil. Karena itulah Doraemon mendapat rating A+BO dan mendapat jam tayang pagi (wajar). Mungkin dari penayangan Doraemon inilah awal mulanya masyarakat Indonesia “Salah kaprah” mengenai anime.
2. Tokoh yang digambarkan dalam anime umumnya anak-anak. Pada zaman awal penayangan anime memang benar bahwa sebagian besar karakter utamanya adalah anak kecil. Bisa diambil dari anime Doraemon, P-Man dan, Kiteretsu. Ketiga anime tersebut memang menceritakan tentang kehidupan siswa SD yang umumnya anak-anak.

3. Gaya gambar masih seperti gambar humor / karikatur. Anime yang saya sebutkan sebelumnya (Doraemon, Kiteretsu, dll) memiliki gaya gambar humor atau mirip seperti karikatur. Sehingga walaupun ada adegan perkelahian, namun yang ditampilkan malah bukan seperti perkelahian (entahlah apa namanya hanya gambar asap dan wajah saja ). Jika penggambaran perkelahiannya saja seperti itu bagaimana anime tersebut bisa di bilang terdapat anime kekerasan?
4. Karena berbentuk animasi. Sekarang masyarakat Indonesia mulai berpikir bahwa semua film yang terbuat dari animasi (khususnya 2D) adalah untuk anak kecil. Hal ini dibuktikan dengan dapat tayangnya anime segenre Crayon Shin-chan di Indonesia. Kalau anda mau tahu, di negara asalnya (Jepang) anime tersebut mendapatkan waktu penayangan pukul tengah malam (waktu penayangan acara dewasa di negeri tsb). Bandingkan dengan di Indonesia yang waktu penayangannya di pagi hari dan bahkan di hari minggu yang notabene nya adalah hari libur. Mungkin beberapa orang dewasa kaget yah ketika menemani anaknya nonton shinchan? Padahal prinsip mereka, ini adalah kartun bocah.. Jadi cuman buat anak-anak orang dewasa ogah nonton. Tapi beruntunglah orang dewasa sekarang yang sudah kuliah tapi masih senang Anime, berarti pikiran mereka telah terbuka.
pic from http://club.ados.fr/yaruka/miku-hatsune-127861/
 Wah, benar-benar membuka pemikiran ya, ane kira tv-tv indonesia memang gak mau nayangkan anime yang bagus, kebanyakan memang khusus anak-anak dan itu pun di ulang berapa kali... hihihi.. gomen ne

Inilah Tempatnya Para Penggemar Anime

Sebagai negara kelahiran manga anime, rasanya tidak sah bila di Jepang tidak dibangun tempat-tempat edukatif seputar karya seni Jepang yang mendunia ini. Dan tidak afdol bila Anda mengaku sebagai fanatic manga anime, tapi tidak mengunjungi tempat-tempat itu. Nah, di mana saja Anda bisa menikmati sekaligus berlajar sejarah dan mengenal lebih jauh produk budaya Jepang tersebut, berikut daftarnya…
Museum Ghibli
Studio Ghibli terkenal oleh produksi animasinya. Untuk Museum Studio Ghibli  di Tokyo, Anda bisa melihat-lihat seni fantastis buatan Ghibli. Bila ingin mengunjungi museum ini, pesan dulu tiketnya dan tentukan agenda kedatangan sebelum mengunjungi museum. Lokasi di Kota Mitaka, Tokyo, 15 menit berjalan dari Stasiun JR Mitaka.

Museum Manga Internasional Kyoto
Koleksi museum ini meliputi manga yang sudah diterbitkan dan sejarah asal-muasal manga dari seluruh dunia. Lokasi di Karasuma-Oike Nakagyo-ku, Kyoto, dan bisa diijangkau dari stasiun Kyoto Subway Karasumaoike.
Tokyo Akihabara (Tokyo Anime Center)
Dikenal sebagai pusat budaya pop Jepang, di mana Anda akan menemukan banyak toko yang menjual video game, anime dan manga produksi Jepang. Berlokasi di Gedung UDX Lantai 4.
Mandarake Nakano
Nakano di Tokyo juga merupakan tempat popular bagi penggemar manga anime. Sepanjang Nakano Broadway terdapat pedagang kaki lima yang menjual segala hal yang berhubungan dengan manga dan anime. Bisa diakses dengan berjalan kaki dari stasiun JR Nakano.
Suginami Animation Museum
Museum ini memperkenalkan sejarah animasi dan proses produksi anime. Anime karya animator Jepang selalu diputar di teater yang terdapat di museum yang berlokasi di Suginami Kaikan Hall 3F. Bisa diakses dengan bus umum (Kanto Bus), hanya 5 menit perjalanan, dari Stasiun Tokyo Metro Ogikubo ke perhentian di Ogikubo Keisatsusho-mae.
Pusat Pokeman
Pusat Pokemon terdapat di hamper seluruh kota di Jepang, yang menjual pernak-pernik Pokemon.
Kiddy Land
Toko mainan anak pertama yang pernah berdiri di Jepang, menjual banyak mainana untuk anak-anak sampai dewasa seperti action figures, maainan unik/kolektibel, dan masih banyak lagi. Kiddy Land terdapat di banyak kota di Jepang.
Fuji Q Highland “Evangelion World”
Jika Anda tergila-gila denga nserial Neon Genesis Evangelion, taman bermain Fuji Q Highland di Yamanashi memyediakan sebuah wahana seru khusus Evangelion World.
Museum Manga Tezuka Osamu
Tezuka Osamu adalah mangaka senior dan paling diakui tidak hany di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Pencipta karakter Astro Boy memiliki museum yang didedikasikan oleh Pemerintah Jepang agar masyrakat luas bisa melihat perjalanan hidupnya dan karya-karyanya. Berlokasi di 7-65 Mukogawa-cho Takarazuka-city, Hyogo Prefecture. Bisa diakses  dari  stasiun JR Takarazuka.
Museum Mizuki Shigeru
Shigeru Mizuki adalah seniman manga yang menciptakan GeGeGe no Kitaro yang menampilkan monster yokai. Museum ini dibangun di kampong halamannya, dan menampilkan karya-karya aslinya, figure Yokai, dan banyak lagi. Berlokasi di 5 Hon-machi Sakaiminato-city, Tottori, dengan jalan kaki selama 10 menit dari JR Sakaiminato Station.

Sejarah Anime



picture from http://ghostlightning.wordpress.com/
Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime.
 
Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.

Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
 
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
 
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea).

Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.

Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.
 
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.
 
Ketika habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka Production Animation Departement, yang kemudian disebut dengan Mushi Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari (1962). Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Blood yang merupakan anime TV Special. Dilanjutkan dengan penayangan serial anime TV produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun televisi Fuji (Fuji Terebi). Walaupun hanya berdurasi 3 menit serial ini cukup mendapat popularitas serta bertahan hingga tahun 1962. Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom adalah anime pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy).
 
ANIME GENERASI BERIKUTNYA





Sekitar tahun 1960-an, anime di televisi kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih berkisar dalam kebaikan melawan kejahatan dan sesuatu yang lucu. Meski demikian dalam beberapa anime seperti 8-Man, diceritakan bahwa tokoh utamanya mati terbunuh kemudian dihidupkan kembali sebagai cyborg atau bahkan Mach Go Go Godengan plot yang agak mendalam tetapi semua masih tetap menitikberatkan pada pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.
 
picture from http://www.jefusion.com/
Perubahan baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punchyaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
 
Robot besar dalam anime pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa. Pada tahun 1979, muncul anime Kidou Senshi Gundam yang menurut sebagian orang pada saat itu merupakan “formula campuran” antara robot dari Tetsujin 28 dan cerita kepahlawanan luar angkasa dari Uchuu Senkan Yamato.
 
Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. (Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video).

Pada era 80 sampai 90-an awal, Akira Toriyama dan Rumiko Takahashi disebut-sebut sebagai mangaka yang menguasai dunia anime dan manga. Toriyama dengan anime Dragon Ball nya yang muncul mulai tahun 1986 dan Takahashi dengan karya-karyanya seperti Urusei Yatsura dan Ranma ½ serta Maison Ikkoku yang bertema komedi dan roman. Selain Toriyama dan Takahashi, ada seorang mangaka lain yang namanya juga dikenal di kalangan penggemar anime dan manga. Ia adalah Go Nagai. Berbeda dengan mangaka lainnya, Go Nagai banyak menghasilkan karya-karya yang cenderung untuk konsumsi orang dewasa karena di dalamnya seringkali ditemukan materi untuk dewasa. Selain itu, Go Nagai juga dikenal sebagai pencipta super robot.
 
Sutradara ternama dari Jepang pada saat itu adalah Otamo Katsuhiro dengan karyanya yang terkenal Akira (1988). Akira merupakan anime yang terkenal dalam skala internasional dan dianggap sebagai tonggak baru dalam anime. Sutradara lain yang juga mempengaruhi perubahan dalam dunia anime adalah Shiro Masamune. Melalui manganya Appleseed dan Black Magic M-66ia menyuguhkan cerita dengan setting masa depan di mana batas antara teknologi dengan kemanusiaan menjadi semakin kabur. Pada tahun 1995 Shiro menghasilkan Kokaku Kidoutai (dikenal dengan Ghost In The Shell) yang terkenal.
 
Selain tema-tema khayalan seperti karya Otamo dan Shiro, juga mulai bermunculan anime dengan tema yang lebih serius dan nyata. Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Dengan bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia.

STUDIO-STUDIO ANIME BERKUALITAS



picture from http://www.kaskus.us/
Toshio Okada mengumpulkan beberapa orang pencipta anime dan mendirikan GAINAX. Pada tahun 80 dan 90-an, Gainax memproduksi anime-anime yang cukup signifikan dalam perkembangan dunia anime. Video pertama dari Gainax adalah Otaku no Video yang berkisah tentang dunia penggemar anime yang cukup unik tetapi tidak cukup untuk mengangkat nama mereka. Karya mereka yang berikutnya adalah Oneamitsu no Tsubasa Oritsu Uchuu Gun (Wings of Honneamise) merupakan cerita fiksi ilmiah yang terkenal. Diikuti kemudian dengan serial Top O Nerae! Gunbuster dan serial televisi Fushigi na Umi no Nadia (Nadia, Secret of Blue Water). Gainax kemudian merilis anime yang menjadi titik tolak baru yaitu Shinseiki Evangelion (Neon Genesis Evangelion) yang menawarkan konsep yang memadukan fiksi ilmiah dengan unsur psikologi.
 
 
Selain Gainax, juga ada Studio Ghibliyang didirikan oleh Isao Takahata dan Hayao Miyazaki. Pada tahun 1971, keduanya pernah menjadi sutradara serial Lupin Sansei dan kemudian berkolaborasi menciptakan Mirai no Shonen Conan. Karya Miyazaki yang signifikan adalah pada tahun 1978 yang berjudul Cagliostro no Shiro. Karya ini kemudian diikuti dengan Kaze no Tani no Nausicaa, Tenku no Shiro Rapyuta, Tonari no Totoro, Majo no Takkyubin, Kurenai no Tuta/Porco Rosso, Heisei Tanuki Gassen Ponpoko, dan Mononoke Hime. Saat ini, bisa dikatakan Studio Ghibli adalah rumah produksi anime yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi baik dari segi art maupun cerita. Karya terbaru Miyazaki, Sen to Chihiro no Kamikakushi(Spirited Away), berhasil memenangkan penghargaan Academy Award tahun 2002.
 
 
Sekarang ini, sudah mulai banyak bermunculan rumah produksi yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi baik dari art maupun cerita seperti GONZO Animation, BONES, Studio Pierrot, dan masih banyak lainnya. Demikian pula dengan para penciptanya (anime maupun manga) seperti CLAMP, Yuu Watase, dan yang lainnya. Selain itu, seiring dengan maraknya game console, juga mulai bermunculan anime-anime yang diangkat dari game seperti Sakura Taisen (beserta sekuel-sekuelnya) sampai dengan Gun Parade March (2003).

10 Karakter Hewan yang Imut dalam Manga

Dalam manga atau anime, sering sekali kita temui adanya karakter imut nan lucu yang umumnya berbentuk seekor hewan atau monster tidak jelas.

Karakter imut ini biasanya ditampilkan dalam serial shojo meski tak jarang muncul juga di genre shonen. Dalam anime atau manga shonen, karakter seperti ini ditampilkan untuk mengimbangi karakter tokoh utama yang gagah atau karakter antagonis yang biasanya mengerikan. Juga tak jarang untuk mendapatkan perhatian pembaca cewek atau anak-anak yang biasanya suka hal-hal berbau imut dan lucu.


#10 Akamaru (Naruto)


Anjing kecil peliharaan Kiba di serial Naruto ini membuka daftar FUN. Anjing ninja ini terlihat menggemaskan ketika menempel di kepala Kiba. Meskipun terlihat lemah dan manja, Akamaru merupakan partner Kiba yang paling dapat diandalkan dalam pertarungan. Jutsu yang dimiliki Kiba pun kebanyakan dilakukan bersama Akamaru, menghasilkan combo dan serangan yang berlipat ganda. Di Naruto Shippuden, keimutan Akamaru berkurang lantaran sudah bertambah dewasa sehingga tidak bisa menempel di kepala Kiba lagi.






#9 Karupin (Prince of Tennis)


Kucing berbulu lebat ini merupakan kucing kesayangan dari Ryoma Echizen, tokoh utama serial Prince of Tennis. Kucing peliharaan bernama Karupin ini sangat cocok dengan sifat pemiliknya dan banyak menarik perhatian pembaca cewek dari serial Tenipuri. Tingkah lakunya yang lucu, baik ketika sendiri maupun saat bersama Ryoma adalah poin lebih dari Karupin.







#8 Shiro (Shinchan)


Shiro merupakan anjing berbulu putih bersih milik keluarga Nohara. Bentuknya yang seperti kapas dan tingkah lakunya yang lucu menggemaskan adalah salah satu faktor kelucuannya. Meskipun sebenarnya nasib Shiro lebih sering dalam keadaan memprihatinkan sebagai konsekuensi menjadi anggota dari keluarga paling kacau dalam sejarah. Apalagi oleh Shinchan yang kerap kali memperlakukan Shiro dengan tidak berprikehewanan.






#7 Bonta-Kun (Full Metal Panic? Fumoffu)


Sebenarnya Bota-Kun bukan hewan atau monster nyata dalam anime Full Metal Panic? Fumoffu. Bota-Kun hanyalah maskot dari taman bermain dalam anime tersebut yang kostumnya sering digunakan oleh Sagara Sousuke untuk menyamar. Kelucuan dari Bota-Kun adalah badannya yang tembem dan gemuk, sehingga akan lucu jika berlari atau beraktivitas. Apalagi jika sedang berkelahi dengan preman atau menyelamatkan Kaname, maka ekspresi wajah Bota-Kun akan mirip sekali dengan Sagara, terlebih di bagian matanya. Kelucuan lainnya adalah kenyataan bahwa dibalik keimutan bentuk Bota-Kun, ternyata tersimpan sebuah sistem robot yang canggih.







#6 Plue (Rave, Fairy Tail)
Makhluk berhidung lancip yang mirip orang-orangan salju ini merupakan teman perjalanan Haru dan kawan-kawan dalam serial Rave. Bentuknya yang bulat lucu dan sikapnya yang aneh menjadi poin lebih dari makhluk satu ini. Makhluk yang menjadi favorit Hiro Mashima ini bahkan dimunculkan kembali di manganya yang lain, Fairy Tail. Meski imut, tapi Plue dapat berubah menjadi keren dan berkekuatan jika dibutuhkan.





#5 With (D.N.Angel)
Makhluk ajaib ini selalu menemani Daisuke Niwa ketika berubah menjadi Dark. Bagaimana tidak, kemampuan With selalu dibutuhkan oleh Dark dalam setiap aksinya. Menjadi sayap bagi Dark bahkan berubah bentuk dan menyamar merupakan beberapa kemampuan ajaib yang dimiliki With. Dengan bentuknya yang lucu dan menggemaskan, maka tak heran jika With menjadi salah satu tokoh favorit para penggemar anime dan manga D.N.Angel.




#4 Kon (Bleach)
Kon awalnya adalah roh pengganti dari Ichigo sewaktu berubah menjadi Shinigami. Ketika Ichigo beraksi, maka raganya akan terkulai pingsan, saat itulah Kon dibutuhkan agar Ichigo tetap beraktivitas dan tidak menimbulkan kecurigaan. Namun dengan sifat Kon yang pervert, maka yang terjadi adalah kekacauan. Jika tidak sedang dalam tubuh Ichigo, Kon biasanya masuk ke dalam boneka singa. Boneka lucu inilah yang kemudian hidup dan bergerak dengan Kon didalamnya. Kelucuan tingkah laku dan kejadian yang dikarenakan ulahnya, menjadikan Kon salah satu karakter terimut dan bahkan menjadi semacam maskot serial Bleach.




#3 Kero (Cardcaptor Sakura)
Nama aslinya adalah Cerberus, namun dipanggil Kero oleh Sakura. Merupakan guardian dari Clow Card. Seiring dengan terpencarnya Clow Card, kekuatan Kero pun menghilang, Kero yang dulunya sangar dengan wujud harimau yang gahar pun menyusut hingga mirip boneka kucing bersayap. Meski kecil, Kero sangat cerewet dan suka memerintah, namun bisa menjadi manja dan kekanakan di lain waktu. Sifat dan tingkah laku serta bentuknya yang lucu membuat Kero menjadi salah satu favorit karakter dalam Cardcaptor Sakura.





#2 Tony Tony Chopper (One Piece)

Akibat memakan buah Hito-Hito (Hito=Manusia), Chopper yang seekor rusa berhidung biru pun dapat berubah seperti manusia, bisa berjalan, berpikir dan berbicara layaknya manusia. Dibalik tampangnya yang imut dan lucu, Chopper memiliki kemampuan dan keahlian di bidang medis dan bertindak sebagai seorang dokter dalam grup bajak laut Topi Jerami. Selain bentuknya yang ajaib (memiliki 7 perubahan bentuk), kelucuan Chopper juga nampak dari tingkah lakunya yang tidak bisa menyembunyikan perasaan dan mudah percaya. Tak heran jika makhluk dengan masa lalu menyedihkan ini menjadi salah satu karakter hewan terimut di One Piece.






#1 Mokona (Magic Knight Rayearth, XXXHolic, Tsubasa Reservoir Chronicle)



Jika menyebut nama Mokona, pasti lah teringat makhluk bulat tembem yang imut, bermata sipit dan memiliki bola kristal di keningnya. Ya, Mokona memang sudah sangat familiar sekali di dunia anime manga, terutama bagi penggemar karya-karya CLAMP. Bahkan saking lucunya, Mokona sampai muncul berkali-kali dalam beberapa karya CLAMP, seperti dalam Magic Knight Rayearth, XXXHolic dan Tsubasa Reservoir Chronicle. Bentuknya yang lucu cocok sekali dengan sifatnya yang manja yang kadang bikin gemas. Dalam manga TRC pun Mokona menjadi lebih lucu lagi dengan banyaknya fungsi yang dimilikinya seperti sebagai alat teleport dan komunikasi.


Dengan bentuk, sifat, dan kemunculannya di berbagai manga, menurut ane sih aduh imut bangeeeeeettttt!!! kayak empuk-empuk imut apalagi sama saudara kembar mokona yang berwarna item! XD.

Minggu, 02 Desember 2012

Sejarah Komik MANGA

picture from http://www.comicbitsonline.com/
Manga, yang kadang kala kita sering mengejanya dengan Ma–Nga, merupakan bahasa Jepang yang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai komik. Bangsa Nippon sendiri mengeja Manga dengan Man–Ga atau Ma–Ng–Ga dan arti harfiah dari kata Manga adalah gambar aneh.  Manga di Jepang diawali pada jaman Edo, di mana seorang pemahat kayu dan pelukis bernama Katsushika Hokusai (1760 – 1849), menciptakan istilah Hokusai Manga pada serial sketsanya yang berjumlah 15 volume dan diterbitkan pada tahun 1814. Hokusai itu sendiri berasal dari 2 huruf Cina yang memiliki arti gambar manusia untuk menceritakan sesuatu.
Di akhir abad 18, Kibyoushi, sebagai buku komik pertama yang berisi cerita muncul dengan tatanan gambar yang dikelilingi oleh tulisan (atau tulisan di samping gambar) sebagai narasinya. Manga tidak begitu berkembang hingga Perang Dunia II. Pada awal abad 19, muncul seorang mangaka yang membawa sejarah baru di dunia manga Jepang. Dia adalah Osamu Tezuka (1928-1989), karyanya yang terkenal adalah Tetsuwan Atom (yang di Indonesia dikenal sebagai Astro Boy) dan manganya yang diadaptasi dari novel Treasure Island karya Robert Louis Stevenson meraih nilai penjualan tertinggi nasional karena sukses dijual sebanyak 400.000 eksemplar.

Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime (sebutan untuk film animasi di Jepang) dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968) dan Big Comic (1967). Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu (tahun 1967) mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka
Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun seperti / Jojo no Kimyō na Bōken / JoJo's Bizarre Adventure / Misi Rahasia". Umumnya, judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ANIME) contohnya adalah seperti Naruto, Bleach dan One Piece ini dia 3 besar top manga akhir2 ini

Bleach
picture from http://naruto-mania21.blogspot.com/
 Naruto
picture from http://www.unanimecorp.com/

One Piece

picture from http://edholthea.blogspot.com/

Beberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah "Basilisk" (tidak beredar di Indonesia) berdasarkan dari novel Kōga Ninpōchō" oleh Futaro Yamada, yang menceritakan pertarungan antara klan ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif

Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.
 

Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di jepang), beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern, DevilMan, Saigake!! Otokojuku dan lain lain
picture from http://animanga-racksta.blogspot.com

ini Death note 1-2 dan ada terusannya si L
picture from http://amaalleee.blogspot.com/

ini Detektif Conan live action
picture from http://www.dbthemovie.com/

Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20'th Century Fox)[3], dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak produser barat[4].
 
Manga khas Jepang umumnya memiliki ciri khas penggambaran berupa mata yang besar, mulut dan hidung yang kecil dan sedikit distorsi pada panjang kaki *biasanya untuk karakter pria*. Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.
Ciri-ciri khusus gambar komik genre baru ini adalah realisme. Gaya realis atau yang disebut juga “Gegiga” (Geki artinya gambar, Ga artinya gambar) merupakan gaya yang mendominasi komik Jepang saat itu. Pada masa itu cerita juga berubah menjadi realis dan serius.
Manga yang pertama kali diterbitkan di Indonesia disesuaikan dengan gaya baca masyarakat Indonesia yang dimulai dari kiri ke kanan. Padahal, manga original dari Jepang dimulai dari kanan ke kiri, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata tokohnya menjadi kidal karena gambar yang umumnya di flip. Ketidaksamaan ini menyebabkan kerancuan untuk komik yang bergenre detektif, seperti Conan dan Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi tokoh menjadi tidak sama *menyebabkan kekacauan inti cerita*. Oleh karena itu, semenjak tahun 2000an, manga yang beredar di Indonesia disesuaikan dengan keadaan asli manga yang diterbitkan di Jepang *dibaca dari kanan ke kiri*. Manga pertama yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan metode ini adalah Rurouni Kenshin.
Manga di Jepang di buat berdasarkan pembaca, seperti:
* Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo — untuk anak-anak.
* Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei (atau redikomi) — wanita.
* Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen — pria.
* Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo — remaja perempuan.
* Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen — remaja lelaki.
Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan [1] dan Shueisha [2]  
Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=178053834&posted=1
http://revreshing.wordpress.com/2011/04/10/sejarah-manga/

Senin, 05 November 2012

Namida Usagi (Tears of First Love)



pertama kali tau manga ini dari MANGAFOX.com ^^ engga sengaja nemu judul yang kayak gini, dan kebetulan waktu liat sinopsis ceritanya lumayan bagus. penggambarannya juga keren. karakter yang disuguhin cukup memuaskan, terutama untuk karakter laki-lakinya. sebenernya ceritanya umum banget, tapi lumayan.. cukup memancing emosi >.< pokoknya ribut deh kalau udah baca ini sama temen. sampai saat ini komik ini sudah terbit sampai volume 5 (belum ending), langsung aja aku kasih sinopsisnya ^^
        
Sinopsis:
Pertukaran bangku adalah sebuah even besar. Semua murid gugup memikirkan siapa yang akan duduk di sebelahnya. Pertukaran bangku pertama di kelas 3, Momoka duduk di sebelah Narumi, cowok pendiam berkaca mata. Ada rumor tentang Narumi, ‘orang paling aneh di kelas’ atau ‘yang duduk di sebelahnya, tidak akan punya pacar seumur hidup. Uwaa! Momoka jadi takut pada si kacamata! Tapi, sejak mengetahui kebaikan dan ketulusan Narumi, Momoka pun terpikat… Pengen tau kelanjutan ceritanya seperti apa? ayoo beli/sewa komiknya di toko2 terdekat ^0^)/

Rabu, 24 Oktober 2012

All About Comic


Kimi No Iru Machi (A Town Where You Live)
gue pengen sharing komik manga favorit gue yaitu Kimi No Iru Machi kalo di artiin ke bahasa inggris a town where you live kalo indonesia Kota Tempat Kau Berada artinya nih komik terbitnya kalo ga seminggu sekali ya 2 mingguan..

ini komik recommended banget nih kalo yang suka baca komik manga. ini komik bercerita tentang
seorang pria yg bernama Kirishima Haruto yg tinggal di sebuah kota kecil di Hiroshima dan hanya akan memasuki sekolah tinggi kalo disini SMA, seorang gadis misterius Eba Yuzuki dari Tokyo tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke sekolah tinggi di pedesaan dimana si haruto sekolah juga dan tinggal bersama haruto dan meskipun keberatan.
 
Years of Released
: 2008
Status
: Ongoing
Author(s)
: Seo Kouji
Artist(s)
: Seo Kouji
Related Scanlators
: Red Hawk Scanlations
Genre(s)
: Comedy, Drama, Ecchi, Harem, Romance, School Life, Shounen, Slice Of Life
Type
: Japanese Manga (Read from right to left.)
Rank
: 9th, it has 5,411,625 monthly views.
Rating
: Average 4.65 / 5 out of 1069 total votes.